Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 12:56:03【Resep Pembaca】843 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(19923)
Artikel Terkait
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
- Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Ekonomi TW

Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat